Rabu, 03 November 2010

0 komentar

Rhizopoda Non Patogen

Entamoeba coli

Entamoeba coli merupakan parasit usus besar, frekuensi 10 – 30% di dunia. Lingkaran hidup sama E.histolytica, hanya saja untuk Entamoeba coli tidak terdapat ekstra Intestinal.

Morfologi berbentuk tropozoit dan kista. Bentuk tropozoit berukuran 20 – 40 µm, Ektoplasma dan endoplasma tidak memiliki batas yang jelas, pseudopodia agak membulat, gerakannya lambat dan tidak bertujuan. dalam Endoplasma ; didapatkan adanya bakteri-bakteri, khromatin body, sel-sel tumbuh-tumbuhan, eritrosit tidak ada. Nukleus (inti) ; letak kariosome eksentrik, perifer khromatin kasar (membran inti kasar), dan terdapat halo. Bentuk kista berukuran 10 – 33 µm, berbentuk bulat, dinding jelas refraktil dan berlapis dua. Inti antara 1 – 8 dengan kariosom eksentrik. Inklusi hanya merupakan batang kromodial yang ramping rudimenter. Bentuk kista pada stadium dewasa (matur) terdapat 8 inti. Diagnosa laboratorium ; sama seperti Entamoeba histolytica.

Entamoeba gingivalis

Entamoeba gingivalis hanya mempunyai bentuk stadium tropozoit saja. Bentuk tropozoit berukuran 5 – 35 µm dan rata-rata 15 µm, Ektoplasma kelihatan jelas dan jernih, dalam Endoplsma terdapat : leukosit, kadang-kadang eritrosit banyak. Nukleus (inti) didapatkan adanya halo yang mengelilingi inti. Pseudopodia biasanya tumpul dan jernih, sering dibentuk dengan mendadak. Keaktifan sedang, kadang-kadang progresif.

Siklus hidupnya mempunyai habitat pada rongga mulut, dan sering ditemukan pada gigi berlubang dan kantong gingiva. Sifat yang paling khas yaitu adanya banyak vakuole makanan di dalam sitoplsma dan juga benda-benda yang mudah dipulas, berupa sisa-sisa inti dari sel yang telah rusak. Amoeba ini di temukan dalam jumlah 10% pada orang-orang dengan mulut yang sehat, sampai 95% pada orang-orang dengan gigi yang rusak dan gusi yang sakit.

Endolimax nana

Endolimax nana merupakan parasit komensal usus didunia berkisar 10 – 20%, kecil, gerak lambat, inti khas dan kista berinti empat dan bentuknya tidak teratur. Endolimax nana mempunyai ukuran 6–12 µm dan rata-rata 8 µm, Endoplasma bergranula, nukleus tidak dapat dibedakan, yang menentukan diagnosa adalah bentuknya yang kecil dan pseudopodianya kecil seperti knop. Endolimax nana mempunyai bentuk tropozoit dan kista.

Bentuk tropozoit berukuran 6 – 12 µm (rata-rata 8 µm), pergerakan lamban, Ektoplasma sedikit / tidak jelas kelihatan, pseudopodia tumpul, sebagian besar granula. Endoplasma mempunyai sitoplasma granuler dengan partikel makanan, bakteri, kristal, sel tumbuh-tumbuhan sering dalam vacuole, dan tidak makan sel darah merah. Inti umumnya tidak tampak / tidak begitu jelas.

Bentuk kista mempunyai ukuran 5 – 14 µm, berbentuk oval, dengan dinding kista tipis, glikogen dan batang kromidial tidak ada. Nukleus berbentuk lonjong, disebut inti endolimax, jumlah 4 buah (pada salah satu kutub), kariosom berbentuk tidak teratur, dan antara kariosom dengan nukleus membrana terdapat benang-benang. Diagnosa laboratorium ; sama seperti pemeriksaan Entamoeba histolytica.


Iodamoeba butschlii

Iodamoeba butschlii frekuensi kasusnya sebanyak ± 8% pada manusia, berinti khas, kista tidak teratur dan benda glikogen yang besar dalam kista berinti 1. Iodomoeba butschlii mempunyai pseudopodia tumpul dan dikeluarkan sekonyong-konyong, mempunyai 3 bentuk stadium, yakni : bentuk tropozoit, prekista, dan kista.

Bentuk tropozoit berukuran 6 – 20 µm (rata-rata 10 µm), ektoplasma sedikit/hampir tidak terlihat, pergerakan agak aktif dengan pseudopodia tumpul dan jernih, endoplsma mempunyai sitoplasma granuler dengan partikel makanan, bakteri, kristal, sel tumbuh-tumbuhan, sering dalam vakuole. Dan tidak makan sel darah merah. Inti berbentuk khas dan bulat, kariosom berbentuk bulat dan letaknya di tengah-tengah, hampir memenuhi inti, antara kariosom dan inti terdapat benang-benang dan terdapat halo.

Bentuk kista berukuran 5 – 18 µm, dengan bentuk ireguler. Glikogen vakuole berbatas tegas dan jelas, serta batang kromidial tidak ada. Jumlah inti hanya 1, kecuali kista yang akan pecah terdapat 2 inti. Diagnosa laboratorium ; sama seperti pemeriksaan E.histolytica


Dientamoeba fragilis

adalah amuba usus kecil yang hanya ditemukan dalam bentuk tropozoit, terdapat dua inti. Hanya dapat dikenal pada tinja segar yang cair atau lembek. Bentuknya bulat pada saat tidak bergerak, bergerak cepat dengan pseudopodium yang multipel dan berbentuk seperti daun, kadang ada yang mengandung rbc. Pada beberapa orang sebagai penyebab diare sedang yang terus menerus, tetapi tidak berdampak buruk. Dientamoeba fragilis mempunyai ukuran 6–18 µm dan rata-rata 12 µm. Ektoplasma jernih, nukleus kelihatan tidak begitu jelas. sukar dibedakan dengan Entamoeba histolytica, kecuali dengan pewarnaan Iron Hematoksilin.

Dientamoeba fragilismempunyai sifat-sifat sebagai berikut : 1) Hidup di dalam usus, sampai sekarang belum diketahui mengenai patogenitasnya. 2) Bentuk tropozoit mempunyai 1 atau 2 inti. 3) Tidak mempunyai bentuk kista atau tidak membentuk kista. 4) Bentuk stadium tropozoit merupakan bentuk stadium menular yang infektif. Satu-satunya tuan rumah adalah manusia. 5) Bentuk tropozoit berukuran 9 – 12 µm dan rata-rata 5-15 µm.

Endoplasma kelihatan lebih jelas, dan pseudopodia seperti daun dan jernih.Endoplasma mempunyai sitoplasma granuler dengan partikel makanan, bakteri. Terdapat kristal, sel tumbuh-tumbuhan, sering dalam vacuole, dan tidak makan sel darah merah. Tropozoit dewasa berinti 2, kumpulan bercak-bercak. Diagnosa laboratorium. ; sama seperti pemeriksaan Entamoeba histolytica.

Read More..
0 komentar
Siklus Hidup dan Patogenesis Entamoeba histolitica
Siklus Hidup

Kista matang dikeluarkan bersama tinja penderita (1). Infeksi Entamoeba histolytica oleh kista matang berinti empat (2) tinja terkontaminasi pada makanan, air, atau oleh tangan. Terjadi ekskistasi (3) terjadi dalam usus dan berbentuk tropozoit (4) selanjutnya, bermigrasi ke usus besar. Tropozoit memperbanyak diri dengan cara membelah diri (binary fission) dan menjadi kista (5), menumpang dalam tinja (1). Karena untuk mempertahankan dirinya, kista akan dapat bertahan beberapa hari sampai dengan berminggu-minggu pada keadaan luar dan penyebab penularan. (bentuk tropozoit selalu ada pada tinja diare, namun dengan cepat dapat dihancurkan oleh tubuh, dan jika tertelan bentuk ini tidak dapat bertahan saat melewati lambung) dalam banyak kasus, tropozoit akan kembali berkembang menuju lumen usus (A: noninvasive infection) pada carier yang asimtomatik, kista ada dalam tinjanya. Pasien yang diinfeksi oleh tropozoit di dalam mukosa ususnya (B: intestinal disease), atau, menuju aliran darah, secara ekstra intestinal menuju hati, otak, dan paru (C: extraintestinal disease), dengan berbagai kelainan patologik.

Patogenesis
Patogenesis yang disebabkan oleh Entamoeba histolitica dapat terjadi dalam 2 fase, yaitu ;
• Fase Primer : pada fase ini penderita mengalami Amebiasis Intestinal, dan organ yang diserangnya adalah bagian caecum yang terutama, serta bagian-bagian yang lain, hal ini sangat tergantung pada : a.resistensi hostnya sendiri, b) virulensi dari strain amoeba, c) kondisi dari lumen usus/dinding usus, seperti infek atau tidaknya dinding usus, d) kondisi makanan, apabila makanan banyak mengandung karbohidrat, maka amoeba tersebut menjadi patogen, dan e) keadaan normal flora usus. Adanya assosiasi amoeba dengan bakteri-bakteri tertentu, akan menentukan sifat amoeba menjadi aktif, yaitu mengadakan lesi pada usus dan pada umumnya sampai mencapai mukosa. Gambaran lesi pada usus (mukosa), tampak adanya nekrosis tanpa reaksi keradangan, kecuali bila ada sekunder infeksi. Pada keadaan lanjut proses ini dapat sampai ke submukosa dan dari sini amoeba akan ke sirkulasi darah, selanjutnya akan timbul lesi-lesi ekstra intestinal. Bentuk lesi berupa settle neck ulcus. Sekunder infeksi biasanya oleh kuman-kuman : Clostridium perfringens, Shigella dan umumnya prognosa menjadi jelek, sebab terjadinya gangren usus, serta sering menyebabkan kematian penderita. Pada ulkus yang dalam (sampai mencapai subjek-mukosa), sering terjadi perdarahan-perdarahan ini dapat dilihat pada feses penderita, kadang-kadang dapat dilihat adanya sel-sel mukosa. Disamping itu ulkus yang dalam ini juga dapat menyebabkan terjadinya perforasi, hingga prognosa akan menjadi jelek.
• Fase Sekunder : terjadi pada amebiasis ekstra intestinal. Proses ekstra intestinal ini dapat terjadi akibat penyebaran parasit secara hematogen, dan organ yang sering terkena adalah: hepar (hati) yang dapat menimbulkan amoebik hepatis dan selanjutnya akan menimbulkan abses hepatikum. Abses hepatikum ini dapat single atau multiple dan 85 % pada lobus di ekstra. Selanjutnya dapat terjadi pula amoeba ekspansi karena pecahnya abses hati atau secara hematogen, yaitu pada : pleura, paru-paru, kulit, dan adanya ulcerasi pada sigmoid dan rektum akan dapat menyebabkan komplikasi atau akan berekspansi ke vagina bagi penderita wanita. Proses amoebiasis ekstra intestinal dapat terjadi dengan cara sebagai berikut : (1)amebiasis hati : terjadi karena abses hati terutama pada posteosuperior lobus kanan, dengan gejala klinis : nyeri daerah hipokondrium kanan, demam disertai ikterus, hepatomegali (diare dan disentri negative), jika tidak diobati/tidak sempurna maka abses berkembang berbagai arah yang akan menyebabkan abses organ sekitar. komplikasi pecahnya abses hati kanan mengakibatkan kelainan kulit, paru, rongga pleura kanan, diafragma dan rongga peritoneum. (2) amebiasis kulit terjadi karena abses hati kanan pecah sehingga mengakibatkan granuloma kutis. (3) amebiasis paru terjadi karena abses hati kanan pecah, kemudian masuk ke daerah organ paru, sputum berwarna coklat merah tua dan dapat ditemukan tropozoit pada bahan sputum. (4) amebiasis pleura kanan terjadi karena abses hati kanan pecah, dan menyerang empiema torax. (5) Diafragma terkena jika abses hati kanan pecah, kemudian terjadi abses subfrenik (6) Rongga peritoneum dapat terkena jika abses hati kanan pecah dan menyerang bagian rongga peritonium dan menyebabkan peritonitis umum. (7) erebral amoebiasis, terjadi karena komplikasi dari abses hati atau dari paru (kasus jarang). (8) Abses limpa, terjadi karena komplikasi amubiasis hati atau langsung penularan dari tropozoit kolon. Jika komplikasi terjadi karena pecahnya abses hati kiri, maka akan terjadi kelainan pada daerah lambung, rongga perikardium, kulit & rongga pleura kiri, hal ini dapat mengakibatkan gejala klinis sebagai berikut : 1) pada lambung dapat terjadi hematemesis. 2) pada rongga perikardium; dapat perikarditis purulen yang dapat menyebabkan kematian. 3) amoebiasis organ lain : Pulmonary amoebiasis
Read More..
0 komentar
Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.

Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum.
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.

Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi )
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan
) Read More..
0 komentar
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain .
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).

Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler.
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam.
6. Hidup bebas atau parasit.
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.



Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri), Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Struktur dasar sel bakteri


Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.



Granula

Struktur tambahan bakteri :
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.

Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :


a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan.
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur.



2. Bakteri Basil :


a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal.
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan.
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai.

3. Bakteri Spirilia :

a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang.
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup.
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma.

Alat Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu:
1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu.
2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi.
3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung.
4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi.
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
a. Suhu
b. Derajat keasaman atau pH
c. Konsentrasi garam
d. Sumber nutrisi
e. Zat-zat sisa metabolisme
f. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.

Cara Perkembangbiakan bakteri:
1. Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.
2. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.

Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.



2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).



3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negative.


Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.

Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum.
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.

Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi )
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan) Read More..
Diberdayakan oleh Blogger.